Selasa, 22 Mei 2018

Bintang


Mereka bilang malam tak berbintang di kota.

Mereka salah.

Mereka tidak pernah menyadari
Kalau bintang-bintang merasa bosan di langit
Dan memutuskan untuk turun ke kota
Dimana dunia selalu benderang
Dan hidup terasa gemilang.

Senin, 21 Mei 2018

Tak Sengaja


Jika saja aku tak punya perasaan,
Mungkin semuanya akan lebih mudah.
Namun sungguh disayangkan.
Aku hanya seorang manusia
Yang 
Tak
Sengaja
Jatuh
Cinta.
Credit : tumblebuggie

Minggu, 20 Mei 2018

Sang Penyair


Apa yang sang Penyair pikirkan
Pada
         Jam
                Tiga
                       Pagi?

Hanya ia dan Tuhan yang tahu.

Kamis, 16 Februari 2017

Thanks for Playing


Envision the incipisphere after act 7... just.... empty. 

The planets sitting around orbiting the genesis frog, just infinitely quiet in a new paradox space knowing that everything is safe.

We pan around the clean LOWAS, 
look at the quiet and calm rain over Rose's empty house on LOLAR, 
see lava bubbles forming on LOHAC, 
see streams on LOFAF, 
look at prospit and skaia from the top of LOTAK just passed the black hole, 
see pyramids on LOPAN while the colors in the sky shift ever so slowly, 
the balloons on LOCAH orbiting the small planet and flowing over fields of multi colored plants, 
and seeing the serene beauty of the hills on LOMAX. 

After our tour of the throne rooms of Derse and the destroyed Prospit, we take a look at the empty lily-pad and look up to the genesis frog, knowing that somewhere in there the kids and trolls are living their lives finally free, finally happy.

Thanks for Playing

Books


“Books are a uniquely portable magic.”

-Stephen King-

IDK


Senin, 07 November 2016

Greetings #2 : Freak



***

Hei.

Kamu tahu, ada banyak hal di dunia ini yang tidak kamu ketahui.
Salah satunya, seorang temanmu itu.
Ah iya, dia bukan temanmu. Dia hanya seorang siswa di kelasmu.
Seorang yang selalu sendiri, selalu membisu. Apakah kamu mengenalnya?

Tentu kamu mengenalnya.
Seorang yang aneh, selalu sendiri, selalu sibuk sendiri, selalu tersenyum sendiri.
Teman-temanmu yang lain mengenalnya. Bahkan mungkin satu sekolah mengenalnya.
Tanyakan saja, sebutkan ciri-cirinya pada seorang dari kelas lain.
Wajah aneh, pendiam, rambut berantakan,
Kacamata, hidung di balik buku, tidak asyik...
"Oh, dia. Si XXX bukan?"

Ya, namanya terkenal.
Bukan nama aslinya, namun nama panggilannya.
Ya, nama aneh yang kalian berikan padanya.
Panggilan "akrab" yang sangat cocok untuknya.
Para perempuan mempertawakannya, para pria mempermainkannya.
Namun anehnya, mengapa ia selalu tersenyum?

Mungkin kamu harus tahu,
betapa sedihnya ia. Betapa terlukanya ia.
16 tahun ia hidup, tak seorangpun sudi menerimanya.
Betapa ia ingin berteman, namun tak tahu caranya.
Ia kesepian, dan ketakutan.
Takut dibenci, takut menyakiti, takut disakiti.
Matahari mulai bosan akan keceriaannya, bulan dan bintang mengerti kebenarannya.
Ia sakit, ia sedih, ia kecewa.
Mengapa tidak ada yang mengerti?

Tapi, siapa yang akan peduli?
Toh, gadis aneh itu masih tersenyum.
"Senyum" aneh yang selalu ia sunggingkan,
ketika disakiti.
"Tawa" aneh yang ia keluarkan
akan hal remeh.


"Dasar aneh."