Minggu, 10 April 2016

Warna Penyesalan




Maukah kau menoleh, melihat ke belakang untuk sementara?
Maukah kau melihat dirimu yang lalu, yang sedang bermanja dalam dekapan orang tuamu?
Dulu kau adalah malaikat kecil, dengan senyum dan tawa nan ceria, bermain dan berlari bersama seumuranmu.
Menerima dunia dengan optimisme, tak peduli dengan semua perubahannya.
Hanya satu pemikiranmu : dunia bagai pelangi penuh warna!
Oh betapa indahnya, betapa menyenangkannya.
Rindukah engkau dengan masa itu?

Namun waktu nan kejam menghancurkan semua.
Kau dihempas, dikucilkan, dihina oleh dunia yang kau anggap indah itu
Perlahan namun pasti, kau mulai kehilangan warnamu
Kemana perginya senyum dan tawa itu?
Optimisme itu, hilang tak bersisa.
Hancur menjadi debu lalu terbawa angin

Masih terwujudkah pemikiranmu itu?
Benarkah dunia masih seindah bayangmu dulu?
Putih abu-abulah warnamu sekarang
Akankah kau berwarna lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar