Maukah kau menoleh, melihat ke belakang untuk sementara?
Maukah kau melihat dirimu yang lalu, yang sedang bermanja dalam
dekapan orang tuamu?
Dulu kau adalah malaikat kecil, dengan senyum dan tawa nan
ceria, bermain dan berlari bersama seumuranmu.
Menerima dunia dengan optimisme, tak peduli dengan semua
perubahannya.
Hanya satu pemikiranmu : dunia bagai pelangi penuh warna!
Oh betapa indahnya, betapa menyenangkannya.
Rindukah engkau dengan masa itu?
Namun waktu nan kejam menghancurkan semua.
Kau dihempas, dikucilkan, dihina oleh dunia yang kau anggap
indah itu
Perlahan namun pasti, kau mulai kehilangan warnamu
Kemana perginya senyum dan tawa itu?
Optimisme itu, hilang tak bersisa.
Hancur menjadi debu lalu terbawa angin
Masih terwujudkah pemikiranmu itu?
Benarkah dunia masih seindah bayangmu dulu?
Putih abu-abulah warnamu sekarang
Akankah kau berwarna lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar