Minggu, 24 April 2016

Nine Point Eight


Inspiration : Mili - Nine Point Eight

----------------------------------
Calla lily, carnation, daisy 
Silently chase away your worries
Chrysanthemum, kalanchoe
Become your shield whenever you fall asleep 

Lisianthus
Aroma drags me out of where I was
Cream rose, stargazer, iris
Construct the map that helps me trace your steps 


----
Mendung menggelayut di langit senja. Sunyi, hanya terdengar desiran angin yang menerpa wajahmu dengan lembut. Kamu membiarkan rambut hitammu dipermainkan oleh angin nakal itu. Biarkan, biarkan saja. Kamu terus melangkah, tak peduli lagi arah tujuan. Kedua kakimu yang menuntunmu sekarang menuju kebahagiaan. 

“Luna, bagaimana rasanya sekarang?”

“Aku sudah sembuh! Ga terasa lagi sakitnya. Boleh kan,aku pulang sekarang?”

“Sabar ya, nanti kita tanya dulu, semoga diperbolehkan pulang besok atau lusa”

“Yay, akhirnya bisa pulang!”

“Hahaha...”

Percakapan itu kembali terulang di benakmu, terdengar sangat manis sekaligus menyakitkan. Kamu seakan mendengar lagi suara riang kekanankan itu, rambut cokelat yang terasa lembut di jari-jarimu, serta senyuman menghiasi wajah manisnya itu.

Ah, seandainya semua itu bukanlah kenangan semata...

---

Zipped my mouth
I just keep climbing up, keep climbing up
Justify our vows
I know you are right above, you are right above, you are right above 

---

Kamu berada di atas dunia, namun belum cukup untuk mencapai kekasihmu. Kamu menengadah, menantang langit yang semakin kelabu. Semilir angin yang kau rasakan sebelumnya pun berubah menjadi terpaan nan ganas. Seakan alam marah dan mencoba menghalangimu.

Namun, kamu tak peduli.

Biarlah mereka marah. Biarlah mereka kecewa. Biarlah mereka mencoba menghalangi. Apapun yang mereka lakukan toh semua hanya sia-sia belaka.

Mereka sama sekali tak tahu rasanya kehilangan seseorang yang sangat dicintai, satu-satunya manusia yang mau mendekat dan memberikan kehangatan kepadamu. Seseorang yang menjadi alasan untuk terus melanjutkan hidup.

Dan setelah dia tiada, untuk apa lagi hidup?

---

Petals dance for our valediction
And synchronize to your frozen pulsation
Take me to where your soul may live in peace
Final destination
Touch of your skin sympathetically brushed against
The shoulders you used to embrace
Sparkling ashes drift along your flames
And softly merge into the sky 

----

Kamu melangkah mendekati pinggir dan menatap ke bawah. Semuanya terlihat seperti titik kecil dari sudut pandang ini. Beginikah yang kekasihmu lihat sekarang?

Sudah lewat 26 jam sejak pemakaman. Entah sudah berapa panggilan yang ia lewatkan di teleponnya. Dan sudah saatnya untuk mengakhiri semua ini.

9.8 m/s2 apakah sudah cukup untuk mengantarmu kepadanya?

Ya, tentu sudah.

Kamu tersenyum, ketika tubuhmu terjatuh. Ketika tubuhmu melayang menembus udara. Ketika angin mendesau ribut di telingamu.

Bawa aku ke tempatmu sekarang, Luna.

Dan tetap tersenyum hingga tubuhmu menghantam tanah
---
Swirling wind sings for our reunion
And nine point eight is my acceleration
Take me to where our souls may live in peace
Our brand new commencement
Touch of your lips compassionately pressed against
The skull that you used to cherish
Delicate flesh decomposes off my rotten bones
And softly merge into the sky.
--End--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar